Langsung ke konten utama

Selamat Tinggal Pulau Harapan (OasEksplorasi Day-4)



Pagi itu, kami bangun dengan tidak semangat. Eksplorasi telah selesai, waktunya untuk pulang ke rumah ASLI kami masing-masing. Kami diberi sarapan oleh Ibu, aku makan dengan sedih karena kami sudah mau meninggalkan Pulau Harapan yang sangat menarik untukku. Walaupun masakan Ibu seperti biasa, tapi sarapan pagi itu sangatlah menyiksa! Akhirnya dengan penuh perjuangan, aku menghabiskan makananku.

Pagi itu, waktu kami habiskan untuk packing barang-barang yang semalam tidak sempat kami bereskan. Semalam, kami sudah merasa sangat lelah, jadi masih ada beberapa barang yang belum sempat kami urus. Dan sayangnya, dari semalam aku merasa tidak enak badan. Jadi dengan badan yang tidak fit, aku mendorong diriku untuk tetap semangat!

Kami selesai packing, dan siap untuk jalan! Kak Lini, mentor kesayangan kami, sudah menjemput dan menunggu kami di depan rumah. Kami mengobrol dulu sebelum betul-betul meninggalkan rumah inang. Kami mengobrol, sambil memakai sepatu dan membetulkan tas.

Sebelum kami berangkat ke pelabuhan untuk kembali ke Jakarta, kami berfoto dulu bersama Bu Jejah. Sayangnya, pagi itu Bapak Sahroni sudah pergi memancing, dan anak-anaknya Bu Jejah sudah melakukan aktivitas mereka masing-masing. Jadi, foto keluarga kami, hanyalah Tata, Aku, Syifa, dan Bu Jejah. Ibu memberikan kami oleh-oleh kerupuk dan pempek ikan khas dari Pulau Harapan. Dan akhirnya “Terima kasih bu, karena sudah mau menerima kami untuk menginap di rumah Ibu selama 3 hari.” terucap dari mulutku. Aku akan sangat merindukan Pulau Harapan dan Keluarga Pak Sahroni!
 © Kak Lini

Akhirnya, kami memulai perjalanan kami ke Pelabuhan Pulau Kelapa. Titik kumpul kami pada saat itu, ada di persimpangan PKBM yang kami lewati pada hari pertama kami, di Pulau Harapan. Saat berjalan, kami melewati gang-gang yang pernah kami lewati saat eksplorasi sore kami waktu itu. Memori-memori mulai berlalu lalang di benakku, membuatku menjadi lebih susah untuk melepaskan Pulau Harapan dan untuk menyelesaikan eksplorasi ini. Dengan tas carrierku yang sepertinya sudah menjadi 10 kg, kami akhirnya sampai juga di titik kumpul. Kami beristirahat sebentar, lalu lanjut ke pelabuhan untuk naik kapal yang akan mengantar kami pulang. 

© Kak Anne

Saat memasuki kapal, kami semua langsung menuju lantai bawah, untuk menaruh tas kami. Aku duduk bersama Adiva, Katya, Yla, Dinda dan banyak lagi. Di kapal, aku merasa maagku kumat, dan memutuskan untuk beristirahat saja. Aku tiduran, sementara teman-teman yang lain bermain. Tapi tak lama, aku sudah merasa lebih baik, dan ingin menghirup udara segar. Jadi, aku ke dek kapal bersama Ziel, dan di atas, bertemu banyak teman. Perjalanan pulang kami terasa begitu singkat. Tau-tau saja, kami sudah diinformasikan bahwa sebentar lagi sampai Pelabuhan Sunda Kelapa. 




Dari pelabuhan, kami naik busway untuk pergi ke St. Jakarta Kota. Disana, kami berpencar karena rumah kami arahnya berbeda-beda. Aku, Abel, Ziel, Kaysan, Agla & Alev, Yla & Vyel, bersama Kak Shanty, naik kereta yang arahnya Ke Bekasi. Seharusnya Kak Lini juga, tapi sayangnya, Ia tertinggal di St. Jakarta Kota. Di kereta, kami mengobrol asyik, sampai tidak sadar bahwa satu-persatu dari kami turun di stasiun yang berbeda-beda. Sampai yang tersisa, hanya Aku dan Abel yang turunnya di stasiun yang sama, yaitu St. Kranji.

Sesampainya kami di St. Kranji, kami dijemput oleh orang tua masing-masing. Pada hari itu Abel dan Tante Afri, ibunya, menebeng di mobil kami, jadi terasa sangat ramai dan asyik di mobil. Rumah Abel sangat dekat dengan rumahku, jadi setelah mengantar Abel dan Tante Afri kerumahnya, Aku, Papa, dan Mama langsung pulang, karena esok harinya, aku akan pergi eksplorasi lagi bersama kakak-kakak Sekala Petualang dalam acara BioBlitz :)

Terima Kasih teman-teman dan kakak-kakak mentor semua, karena telah membuat eksplorasi ini menyenangkan!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan/Minuman

Untuk tantangan ke-8, regu kami diberi tugas untuk mencari informasi tentang pertolongan pertama pada keracunan makanan/minuman. Pertamanya aku bingung mau bikin apa ya? Dan tidak tau akan menuliskan apa saja di tugas kali ini. Tapi setelah berunding bersama teman-teman seregu, kami membagi tugas, dan dalam waktu yang sangat singkat, tugas kami terkumpul semua. Setelah bingung-bingung mau buat apa, akhirnya aku memutuskan untuk membuat infografis yang simpel tapi jelas. Inilah infografisku, yang aku buat dalam 1 jam menggunakan aplikasi dari hp. Wah perjuangannya amat sangat lah pokoknya..

Kemping Ceria H2 - HARI YANG MENYENANGKAN

"SAHUUUUR SAHUUUUR!!!" "Duh yaampun, perasaan baru aja tidur!" pikirku pagi itu saat dibangunkan oleh salah satu teman laki-laki. Aku duduk, mengumpulkan nyawa, lalu teriak membangunkan teman-teman satu tendaku. "YAAAK SELAMAT PAGIIIIII!! YOK BANGUN YOK!!" yang dijawab dengan tendangan dari Adinda. Teman-teman satu tenda ku tidak ada yang bangun. Hanya Anja yang sudah duduk sambil mengucek-ucek matanya. Aku menepuk kakinya Michelle, Agla, dan kemudian Adinda. Tapi hanya dijawab dengan "HmmmMmmMMm" dari mereka. Tak lama kemudian, Khansa mendorong-dorong pintu tenda kami, berniat untuk membangunkan. Aku memang sudah tidak sabar keluar tenda dan melihat indahnya pagi hari disana. Berhubung yang lainnya masih belum termotivasi untuk bangun, aku keluar sendiri. Betul-betul indah pagi itu! Sebenernya sih masih gelap, tapi udaranya yang sejuk membuatku melupakan tugas-tugas! "AKHIRNYA AKU BISA JOGED!" Diluar, aku bertemu Tata, Katya, dan

Hasil Output & Pendalaman Output

Dokumenter Videographer & Script Writer: Ratri Topik: Kehidupan Sebuah Keluarga Di Pulau Harapan Hasil Riset: Pulau Harapan memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.205 jiwa atau 427 KK dan terdiri dari 3 RW. Penduduk Pulau Harapan sebagian besar merupakan pendatang, bukan penduduk asli pulau yang berasal dari berbagai macam suku yakni: Bugis, Mandar, dan Jawa. Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah sebagai nelayan tangkap dan budidaya. Sarana dan prasarana yang  tersedia adalah kantor lurah dan rumah dinas, satu unit puskesmas, sarana peribadatan berupa masjid. Sebagian jalan di pulau tersebut menggunakan paving blok, dengan lebar kurang lebih 1 meter. Untuk mengelilingi pulau, dibutuhkan waktu 10-20 menit melalui jalan tersebut. Pulau ini juga memiliki dermaga untuk kapal berlabuh yang berada di sisi timur pulau. Rencana Output: Membuat sebuah video dokumenter berdurasi 6 - 8 menit tentang sebuah keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak yang tinggal d