Pagi itu, kami bangun dengan tidak semangat. Eksplorasi
telah selesai, waktunya untuk pulang ke rumah ASLI kami masing-masing. Kami
diberi sarapan oleh Ibu, aku makan dengan sedih karena kami sudah mau
meninggalkan Pulau Harapan yang sangat menarik untukku. Walaupun masakan Ibu
seperti biasa, tapi sarapan pagi itu sangatlah menyiksa! Akhirnya dengan penuh
perjuangan, aku menghabiskan makananku.
Pagi itu, waktu kami habiskan untuk packing barang-barang
yang semalam tidak sempat kami bereskan. Semalam, kami sudah merasa sangat
lelah, jadi masih ada beberapa barang yang belum sempat kami urus. Dan
sayangnya, dari semalam aku merasa tidak enak badan. Jadi dengan badan yang
tidak fit, aku mendorong diriku untuk tetap semangat!
Kami selesai packing, dan siap untuk jalan! Kak Lini, mentor
kesayangan kami, sudah menjemput dan menunggu kami di depan rumah. Kami
mengobrol dulu sebelum betul-betul meninggalkan rumah inang. Kami mengobrol,
sambil memakai sepatu dan membetulkan tas.
Sebelum kami berangkat ke pelabuhan untuk kembali ke
Jakarta, kami berfoto dulu bersama Bu Jejah. Sayangnya, pagi itu Bapak Sahroni
sudah pergi memancing, dan anak-anaknya Bu Jejah sudah melakukan aktivitas
mereka masing-masing. Jadi, foto keluarga kami, hanyalah Tata, Aku, Syifa, dan
Bu Jejah. Ibu memberikan kami oleh-oleh kerupuk dan pempek ikan khas dari Pulau
Harapan. Dan akhirnya “Terima kasih bu, karena sudah mau menerima kami untuk
menginap di rumah Ibu selama 3 hari.” terucap dari mulutku. Aku akan sangat
merindukan Pulau Harapan dan Keluarga Pak Sahroni!
© Kak Lini
Akhirnya, kami memulai perjalanan kami ke Pelabuhan Pulau
Kelapa. Titik kumpul kami pada saat itu, ada di persimpangan PKBM yang kami
lewati pada hari pertama kami, di Pulau Harapan. Saat berjalan, kami melewati
gang-gang yang pernah kami lewati saat eksplorasi sore kami waktu itu.
Memori-memori mulai berlalu lalang di benakku, membuatku menjadi lebih susah untuk
melepaskan Pulau Harapan dan untuk menyelesaikan eksplorasi ini. Dengan tas carrierku
yang sepertinya sudah menjadi 10 kg, kami akhirnya sampai juga di titik kumpul.
Kami beristirahat sebentar, lalu lanjut ke pelabuhan untuk naik kapal yang akan
mengantar kami pulang.
© Kak Anne
Saat memasuki kapal, kami semua langsung menuju lantai
bawah, untuk menaruh tas kami. Aku duduk bersama Adiva, Katya, Yla, Dinda dan
banyak lagi. Di kapal, aku merasa maagku kumat, dan memutuskan untuk
beristirahat saja. Aku tiduran, sementara teman-teman yang lain bermain. Tapi
tak lama, aku sudah merasa lebih baik, dan ingin menghirup udara segar. Jadi,
aku ke dek kapal bersama Ziel, dan di atas, bertemu banyak teman. Perjalanan
pulang kami terasa begitu singkat. Tau-tau saja, kami sudah diinformasikan bahwa
sebentar lagi sampai Pelabuhan Sunda Kelapa.
Dari pelabuhan, kami naik busway untuk pergi ke St. Jakarta
Kota. Disana, kami berpencar karena rumah kami arahnya berbeda-beda. Aku, Abel,
Ziel, Kaysan, Agla & Alev, Yla & Vyel, bersama Kak Shanty, naik kereta
yang arahnya Ke Bekasi. Seharusnya Kak Lini juga, tapi sayangnya, Ia tertinggal
di St. Jakarta Kota. Di kereta, kami mengobrol asyik, sampai tidak sadar bahwa
satu-persatu dari kami turun di stasiun yang berbeda-beda. Sampai yang tersisa,
hanya Aku dan Abel yang turunnya di stasiun yang sama, yaitu St. Kranji.
Sesampainya kami di St. Kranji, kami dijemput oleh orang tua
masing-masing. Pada hari itu Abel dan Tante Afri, ibunya, menebeng di mobil
kami, jadi terasa sangat ramai dan asyik di mobil. Rumah Abel sangat dekat
dengan rumahku, jadi setelah mengantar Abel dan Tante Afri kerumahnya, Aku,
Papa, dan Mama langsung pulang, karena esok harinya, aku akan pergi eksplorasi
lagi bersama kakak-kakak Sekala Petualang dalam acara BioBlitz :)
Terima Kasih teman-teman dan kakak-kakak mentor semua, karena telah membuat eksplorasi ini menyenangkan!!!
Komentar
Posting Komentar