Langsung ke konten utama

Day 5: Bye Kepulauan Seribu!

Seperti biasa, pagi itu kami dibangunkan oleh Kaysan untuk subuhan. Hari itu aku benar-benar tak ingin bangun, karena anginnya sedang kencang dan itu membuatku menjadi mager. Bangun-bangun, Adinda langsung mengeluh padaku karena katanya aku menendang kepalanya. Tak kebayang bagaimana posisiku, tapi hal itu sebenarnya bisa terjadi sih.

Aku yang mengungsi di tenda Regu Putri Do-Young memutuskan untuk bangun dan mengecek reguku. Wah, ternyata Anja sudah bangun dan sudah mengamati komporku. Ternyata dia bingung cara mengeluarkan gas dari kompor itu. Melihatnya, membuatku geli karena cara dia mengamati kompor, seperti mengamati serangga yang sudah sangat langka. Setelah puas menertawakan Anja (aku ketua yang buruk), aku akhirnya membantunya mengeluarkan gas.

Untuk memulai hari, aku membereskan flysheet, matras, dan tali jemuran reguku. Dan hari itu aku harus melakukan kegiatan yang paling aku benci. Bukan hanya pulang, tapi harus packing ulang. ARGH sangat merepotkan! Karena buatku packing ulang sangat ribet, aku menguyel-uyel bajuku supaya paling tidak, semuanya bisa masuk kedalam carrierku.

Pelipatan tenda juga berjalan dengan baik. Regu De Dublob bisa melipat tenda tanpa bantuan lainnya! Yes! Agak ribet sih awalnya, tapi untung aku sudah latihan beberapa kali dirumah jadi di lapangan aku sudah mahir.

Setelah semua persiapan sudah beres, kami dijemput oleh sebuah kapal kayu yang besar. Kami berhenti sebentar di Pulau Pramuka untuk membeli sarapan, lalu meluncur lagi sampai Jakarta!

Awalnya, perjalan terasa sangat menyenangkan. Tapi tidak menyenangkan lagi setelah ombak di laut mulai besar. Kapalnya terasa oleng dan membuat penumpang didalam mabok. Aku, yang biasanya tidak mabok dalam perjalanan, sampai ingin muntah saat kapal kami melewati ombak. 'Aku ingin cepat-cepat sampai Jakarta' pikirku saat itu. Padahal tadinya nggak mau pulang.

Untungnya, kami semua selamat sampai Pelabuhan Kali Adem. Papa dan mama juga sudah menjemputku! Waaaah senang sekali aku rasanya setelah terlepas dari kapal itu.

Dan dengan ini, aku menyelesaikan perjalanan eksplorasiku tahun ini. Sungguh, dengan eksplorasi ini, aku mendapatkan banyak sekali pengalaman serta cerita-cerita baru. Aku juga berjanji akan datang ke pulau-pulau ini lagi, tapi... DENGAN KAMERA.



Kredit Foto: Kak Ali/TeamPixel.Id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan/Minuman

Untuk tantangan ke-8, regu kami diberi tugas untuk mencari informasi tentang pertolongan pertama pada keracunan makanan/minuman. Pertamanya aku bingung mau bikin apa ya? Dan tidak tau akan menuliskan apa saja di tugas kali ini. Tapi setelah berunding bersama teman-teman seregu, kami membagi tugas, dan dalam waktu yang sangat singkat, tugas kami terkumpul semua. Setelah bingung-bingung mau buat apa, akhirnya aku memutuskan untuk membuat infografis yang simpel tapi jelas. Inilah infografisku, yang aku buat dalam 1 jam menggunakan aplikasi dari hp. Wah perjuangannya amat sangat lah pokoknya..

Kemping Ceria H2 - HARI YANG MENYENANGKAN

"SAHUUUUR SAHUUUUR!!!" "Duh yaampun, perasaan baru aja tidur!" pikirku pagi itu saat dibangunkan oleh salah satu teman laki-laki. Aku duduk, mengumpulkan nyawa, lalu teriak membangunkan teman-teman satu tendaku. "YAAAK SELAMAT PAGIIIIII!! YOK BANGUN YOK!!" yang dijawab dengan tendangan dari Adinda. Teman-teman satu tenda ku tidak ada yang bangun. Hanya Anja yang sudah duduk sambil mengucek-ucek matanya. Aku menepuk kakinya Michelle, Agla, dan kemudian Adinda. Tapi hanya dijawab dengan "HmmmMmmMMm" dari mereka. Tak lama kemudian, Khansa mendorong-dorong pintu tenda kami, berniat untuk membangunkan. Aku memang sudah tidak sabar keluar tenda dan melihat indahnya pagi hari disana. Berhubung yang lainnya masih belum termotivasi untuk bangun, aku keluar sendiri. Betul-betul indah pagi itu! Sebenernya sih masih gelap, tapi udaranya yang sejuk membuatku melupakan tugas-tugas! "AKHIRNYA AKU BISA JOGED!" Diluar, aku bertemu Tata, Katya, dan

Tantangan Mini Exploration (Observe Them All 2)

#tantangan2 jilid 2 #observethemall Aku memilih ibu penjual soto untuk aku wawancarai karena aku sudah berlangganan di soto itu dari aku masih kecil sekali. Soto yang ibu itu buat sangat enak, kuahnya bening berwarna kuning, gurihnya pas, dan setiap kali kesana, pasti tidak pernah bosan. Ibu penjualnya sangat ramah, jadi sering mengobrol bersama aku, mama, dan juga papa. Warungnya yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Dulu warungnya sangat sempit, dan sekarang sudah diperlebar. Tapi ada yang tidak berubah, yaitu dari dulu sampai sekarang, ibu penjual soto selalu memanggil namaku “Lastri” padahal namaku “Ratri”. Dari aku berumur 3 tahun, sampai aku berumur 13 tahun, tetap saja ibu penjual soto memanggil aku “Lastri”. Malam sebelum aku mewawancarai ibu penjual soto, aku membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu supaya aku tidak canggung di depan ibu penjual soto. Isinya antara lain: 1.        Ibu namanya siapa? 2.        Sudah berapa lama berjualan soto? 3.        K