Langsung ke konten utama

ADVENTURE IS OUT THERE!

Pada tanggal 23 Mei 2019, aku beserta keluarga pergi keluar kota setelah sudah berlumut di rumah. Rasa tidak sabar memenuhi hati dan pikiran, karena keluargaku sangat menikmati perjalanan darat yang jauh dan penuh rintangan.

Untuk libur lebaran tahun ini, sedikit- jauh berbeda dengan lebaran-lebaran sebelumnya. Tidak, nenekku tidak pindah ke kota, dan juga bukan karena lebarannya sepi. Nenekku masih tinggal di kampung, dan  saudara-saudaraku juga masih ramai berkumpul. Tapi karena libur lebaran kali ini, aku mendapat tugas liputan & AKU SEDANG DALAM PROGRAM DIET!! Aku tau, itu adalah hal yang sangat menyeramkan untuk dilakukan. Bahkan lebih seram daripada naik flying fox yang sangat tinggi. Lebaran kan harusnya makan dimana saja, kapan saja, dan bersama siapa saja. Kali ini aku tidak bisa :")

Keputusan ini aku sendiri yang ambil, bukan karena dipaksa atau bagaimana. Oh, kalau buat yang 'liputan' itu, itu sepenuhnya ide orangtuaku. Aku sih oke-oke aja, aku menikmati proses pengambilan video, jalan ke lokasi, eksplor tempat, dan berbagai macam pengalaman yang aku alami ketika mengambil video.

Sebelum kami ke rumah nenek untuk merayakan lebaran, aku dan keluarga 'mampir' di Jogja untuk pergi ke makam-makam leluhurku. Karena banyak leluhurku yang dimakamkan di Jogja, jadi butuh waktu lama untuk menyekar semuanya. Jadi kami menghabiskan 3 hari di Jogja untuk menyekar makam-makam saudara.

Masih inget kan tadi aku bilang keluargaku sangat menikmati perjalanan dengan berbagai rintangan? Nah karena sudah 2 hari di Jogja dan kami jalannya hanya di kota-kota saja, kami memutuskan untuk pergi ke Pantai Watu Lumbung yang berada di Wonosari, Gunung Kidul. Perjalanan menuju pantai tersebut bisa dibilang ekstrim. Masalahnya mobil kita bukanlah mobil 4x4 walaupun memang sebuah mobil SUV yang diciptakan untuk medan yang cukup seram. Alhasil, kami harus benar-benar mengambil ancang-ancang untuk menanjak di jalanan penuh batu.

"Ceglek" suara perseneling yang sedang diganti ke gigi satu memenuhi mobil kami. Wajah-wajah tegang juga sudah tidak bisa disembunyikan lagi. Hati yang berdebar bisa terdengar kencang.
"BruuuUUUUUMM" papa menginjak gas dengan berhati-hati dan kencang disaat bersamaan. Wajah tegang kami berubah menjadi wajah kagum. Kagum dengan papa dan juga dengan mobil kami.
"Greeeennggg" akhirnya kami sampai diatas! Wah kami bisa melihat laut yang luas disana. Papa memutuskan untuk mengistirahatkan mobil sejenak, sementara itu aku dan 2 adikku bermain-main di bebatuan dekat mobil.

Kami melanjutkan perjalanan lagi setelah beberapa saat. Sudah jauh letak kami dengan letak istirahat tadi, tapi kok pantainya masih belum ada, dan jalanannya makin kedepan makin diperuntukkan untuk mobil 4x4. Akhirnya kami memutuskan untuk bertanya kepada bapak tukang kebun disitu. Katanya sih, bisa kok lurus terus aja terus nanti ketemu jalan aspal. Wah tenanglah kami, hayuk kita lanjut lagi.

Dengan bantuan Google Maps, dan sesuai dengan petunjuk bapak tadi, kami merasa sangat percaya diri. Tapi ya kok jalanannya ga ada aspal-aspalnya. Lalu kami sadar ternyata kami sudah melewati jalanan beraspal, nah sekarang masalahnya dimanakah pantai ini??

Haduuuuhhhh ternyata oh ternyata, kami harus parkir di ladang perkebunan orang, dan berjalan 800m ke dalam pantainya. Aku tidak tau apakah kami memilih jalan yang salah, atau memang harus melewati jalan itu. Kami memutuskan untuk turun dan memilih pantai lain saja. Wkwkwk.

Penasaran kelanjutannya? Huweheheh emang aku suka bikin penasaran sih. Stay tune sama jurnal-jurnal lebaranku ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan/Minuman

Untuk tantangan ke-8, regu kami diberi tugas untuk mencari informasi tentang pertolongan pertama pada keracunan makanan/minuman. Pertamanya aku bingung mau bikin apa ya? Dan tidak tau akan menuliskan apa saja di tugas kali ini. Tapi setelah berunding bersama teman-teman seregu, kami membagi tugas, dan dalam waktu yang sangat singkat, tugas kami terkumpul semua. Setelah bingung-bingung mau buat apa, akhirnya aku memutuskan untuk membuat infografis yang simpel tapi jelas. Inilah infografisku, yang aku buat dalam 1 jam menggunakan aplikasi dari hp. Wah perjuangannya amat sangat lah pokoknya..

Kemping Ceria H2 - HARI YANG MENYENANGKAN

"SAHUUUUR SAHUUUUR!!!" "Duh yaampun, perasaan baru aja tidur!" pikirku pagi itu saat dibangunkan oleh salah satu teman laki-laki. Aku duduk, mengumpulkan nyawa, lalu teriak membangunkan teman-teman satu tendaku. "YAAAK SELAMAT PAGIIIIII!! YOK BANGUN YOK!!" yang dijawab dengan tendangan dari Adinda. Teman-teman satu tenda ku tidak ada yang bangun. Hanya Anja yang sudah duduk sambil mengucek-ucek matanya. Aku menepuk kakinya Michelle, Agla, dan kemudian Adinda. Tapi hanya dijawab dengan "HmmmMmmMMm" dari mereka. Tak lama kemudian, Khansa mendorong-dorong pintu tenda kami, berniat untuk membangunkan. Aku memang sudah tidak sabar keluar tenda dan melihat indahnya pagi hari disana. Berhubung yang lainnya masih belum termotivasi untuk bangun, aku keluar sendiri. Betul-betul indah pagi itu! Sebenernya sih masih gelap, tapi udaranya yang sejuk membuatku melupakan tugas-tugas! "AKHIRNYA AKU BISA JOGED!" Diluar, aku bertemu Tata, Katya, dan

Tantangan Mini Exploration (Observe Them All 2)

#tantangan2 jilid 2 #observethemall Aku memilih ibu penjual soto untuk aku wawancarai karena aku sudah berlangganan di soto itu dari aku masih kecil sekali. Soto yang ibu itu buat sangat enak, kuahnya bening berwarna kuning, gurihnya pas, dan setiap kali kesana, pasti tidak pernah bosan. Ibu penjualnya sangat ramah, jadi sering mengobrol bersama aku, mama, dan juga papa. Warungnya yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Dulu warungnya sangat sempit, dan sekarang sudah diperlebar. Tapi ada yang tidak berubah, yaitu dari dulu sampai sekarang, ibu penjual soto selalu memanggil namaku “Lastri” padahal namaku “Ratri”. Dari aku berumur 3 tahun, sampai aku berumur 13 tahun, tetap saja ibu penjual soto memanggil aku “Lastri”. Malam sebelum aku mewawancarai ibu penjual soto, aku membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu supaya aku tidak canggung di depan ibu penjual soto. Isinya antara lain: 1.        Ibu namanya siapa? 2.        Sudah berapa lama berjualan soto? 3.        K