Langsung ke konten utama

Senyuman Semangat Mereka


 "Waduh iya nggak bisa lewat" ucap Kak Dio yang sedang menyetir mobil yang kami tumpangi, saat melihat jalanan yang tertutup oleh panggung beserta pengantinnya.


Saat itu kami sedang berjalan menuju tempat dimana Kelas Jurnalis Cilik diadakan. Dikarenakan ada acara pernikahan di tengah jalan, kami memutuskan untuk parkir di pos dekat panggung. Dan ternyata untuk mencapai tempat yang kami tuju, kami harus melewati tenda tersebut.

Rasa malu dan sungkan menyerangku saat aku melewati panggung dimana ada sepasang pengantin lengkap dengan baju adat mereka, yang sedang menunggu tamu untuk berjabat tangan dan memberikan selamat. Tidak sedikit juga mata yang tertuju pada kami. Dan pada akhirnya kami berhasil keluar dari tenda acara pernikahan.

Dan dari situ, kami bertemu dengan salah satu peserta Kelas Jurnalis Cilik. Namanya Farel, dia banyak bicara, supel, dan ramah. Farel kemudian menunjukkan lokasi dimana kegiatan KJC akan berlangsung. Katanya Ia adalah ketua dari kelas ini.

Belum ada yang datang saat kami sampai lokasi. Kami menunggu sambil berbincang dengan Farel dan teman-temannya. Satu per-satu anak peserta KJC juga berdatangan. Mereka terlihat sangat antusias untuk kegiatan jurnalistik ini. Mata anak-anak itu juga berbinar-binar saat menjelaskan tugas yang didapat. 


Salah satu tugasnya adalah menggambarkan cita-cita di buku gambar mereka. Gambarnya unik, lucu, dan menggemaskan. Waktu itu, Farel bercerita tentang cita-citanya. Katanya dia ingin menjadi jurnalistik. Pikiranku mulai menerawang. Ingin jadi jurnalistik katanya? Aku bingung wkwkwk. Ternyata dia ingin menjadi kamera man! "Ooh kamera man maksudmu?" tanyaku kepada Farel. Dia hanya mengangguk, dan kembali menceritakan tentang cita-cita lainnya. Ah memang Farel ini anak yang unik.

Sudah cukup lama kami menunggu (kami sempat diajak ke tempat pengupasan kerang hijau juga) akhirnya kami diajak ke tempat berkumpulnya anak-anak untuk kegiatan KJC. Wah tempatnya sangat panas, angin yang lengket juga terus-terusan menghantam kami. Tapi tetap, semangat anak-anak ini tidak luntur sedikit pun. Hebat!

Hari itu mereka harus mempersiapkan foto-foto untuk pameran yang akan diselenggarakan September ini. Tapi sayangnya ada beberapa anak yang fotonya belum lulus untuk ditampilkan di pameran. Jadilah hari Minggu itu, hari hunting mereka. Aku bersama tiga temanku, Alevko, Naufal, dan Kaysan, mengikuti anak-anak yang pergi hunting.

Melihat angle yang mereka pilih, rasanya lucu. Sering juga mereka dikoreksi oleh mentor mereka, Kak Ilyas untuk mendapatkan angle yang lebih baik. Yang membuatku terkejut adalah ketika melihat hasil jepretan anak-anak ini yang sangat tidak buruk.

Mereka juga sangat aktif dan cerewet. Itu yang membuatku bisa langsung dekat dengan mereka.
Dari perjalananku kemarin, aku jadi lebih termotivasi untuk belajar hal baru. Seolah-olah tak mau kalah dengan mereka yang selalu semangat belajar walaupun dibawah teriknya matahari. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Dimulai (OasEksplorasi Day-1)

Alarm di ponselku sudah berbunyi berkali-kali, dan ketika aku tersadar, TERNYATA SUDAH JAM 3.30 PAGI!!! Seharusnya aku bangun jam 3.00 pagi ini, jadi aku langsung lompat dari ranjang, dan dengan buru-buru aku mengambil handuk yang tergantung di jemuran. Di dalam kamar mandi, kehebohan pun terjadi. Aku memakai sampo sebagai sabun cuci muka, memakai sabun mandi sebagai odol, dan hampir terpeleset karena buru-buru. Untung, malam sebelumnya aku sudah menyiapkan baju yang akan kupakai saat eksplorasi, jadi aku tinggal memakai baju di atas ranjang. Aku memasukkan carrier dengan berat 8 kg itu, ke dalam mobilku yang sudah di panaskan oleh papa. Akhirnya jam 04.00, aku berangkat ke St. Kranji dan sampai jam 04.30. Saat aku sampai, aku bertemu Kak Lini, Yla, Vyel, dan Abel. Dan berngkat ke St. Jakarta Kota bersama. Perjalanan dari Kranji sampai Jakarta Kota berjalan sangat lancar, karena kereta yang kami naiki tidak begitu ramai. Selama 1 jam berjalan menggunakan kereta, kami akhirny...

Wihiiiiii, Bermain Di Kepulauan Seribu!! (OasEksplorasi Day-2)

“Duh panas banget sih?!” pikirku yang masih   tergeletak di ranjang dengan baju yang basah kuyup terkena keringat. Walaupun ada AC di kamar, tapi sepertinya AC tersebut membuat kamar malah tambah panas. Saat kulihat jam tanganku, ternyata baru jam 2 pagi! Ugh, malam masih panjang, dan aku tidak bisa tidur karena panas yang sangat menusuk. Akhirnya, aku mengambil buku ku, dan mengipasi diriku sampai aku tertidur lagi. Aku terbangun lagi jam 05.00 pagi, dan langsung memukul pelan punggung Syifa dan Tata. Ya, untungnya mereka bangun cepat, jadi aku merasa lebih tenang karena tidak ada PR membangunkan orang yang susah dibangunkan. Pagi itu, kami langsung mengambil bolpen dan buku, sehingga dapat langsung menyelesaikan jurnal yang kemarin belum selesai. “Toktoktok” suara itu terdengan dari pintu kamar kami. “Syifa, Tata, sarapan dulu” suara Ibu masuk dari depan pintu kamar. Memang, Ibu tidak pernah sekalipun memanggil namaku :( . Ibu membelikan kami sarapan nasi uduk dan ...

Mengeksplorasi Kepulauan Seribu Bersama Pak Sahroni (OasEksplorasi Day-3)

“AAAAAH UDAH JAM 5!!!!” Teriakku sambil memukul-mukul tata dengan pelan. Tata terbangun dengan kaget dan dengan bingung. “Kenapa Rat?!” kata Tata dengan bingung. “Gw kan janjian sama Alev jam 4 mau ambil sunrise” kataku menjawab pertanyaan Tata. Aku memang sudah berjanji dengan Alevko dan Aza untuk mengambil footage sunrise di belakang rumah. Dan bodohnya aku, aku sudah bangun jam 2, tetapi aku menunda waktu untuk membangunkan Tata, karena aku melihat Tata tidur dengan sangat lelap. Jadi aku merasa kasihan untuk membangunkan Tata. Tapi jam 2.30, aku memutuskan untuk istirahat kembali supaya nanti pas shooting tidak ngantuk, tapi malah keterusan sampai jam 5! Tepat jam 5 itu, aku langsung mengambil perlengkapan camera, tripod, dan langsung keluar kamar. Untungnya Ibu sudah bangun, jadi kami bisa pamit. Aku, Syifa, dan Tata, bergegas ke belakang rumah, dan melihat sudah ada Alevko, Vyel, Kaysan, dan Naufal yang sarapan di belakang rumah mereka. Karena juga ada Kak Lini disitu, k...