Langsung ke konten utama

Mbak Pramugari

Malam itu adalah malam keberangkatan kami menuju rumah nenek di Jawa Tengah untuk merayakan lebaran. Setelah beberapa jam perjalanan, kami beristirahat sebentar di rest area. Pada saat itu mama mengajakku ke toilet. Akhirnya, aku mengekori mama menuju toilet. Perjalanan menuju toilet terasa sangat panjang dikarenakan jalannya begitu seram dan gelap. Kami sudah tinggal beberapa langkah lagi menuju toilet, dan dipojok situ ada sebuah pohon. Tapi anehnya, di atas pohon itu ada seorang wanita berumur kurang lebih 21-22 tahun 😨. Dia menggunakan rok berwarna merah yang ketat, dan kemeja putih yang bawahnya diikat. Rambutnya disanggul, dan setiap kali aku melihatnya, pasti dibagian mukanya itu gelap. Aku juga tidak tertarik untuk melihat mukanya sih... Warna kulitnya sawo matang. Entah kenapa aku membayangkannya sebagai wanita yang cantik. Tubuhnya bagus, dia tinggi, warna kulitnya juga bagus. Ya, walaupun aku belum pernah melihat mukanya, menurutku dia wanita yang cantik.

Saat melihatnya, aku langsung merinding. Dia hanya berdiam disana menatapku. Aku langsung menangis dan mencoba menceritakan semuanya kepada orangtuaku. Tetapi mereka pikir aku menghayal. Aku sudah mencoba meyakinkan mereka tetapi percuma. Mereka tetap mengira aku ini menghayal. 😖

Kami akhirnya sampai dirumah nenek dan kakekku pada pagi harinya. Beberapa hari berikutnya ketika aku mau masuk kamar mandi untuk mandi, aku melihatnya lagi. Dia berdiri didekat pintu hanya berdiam, tidak bergerak, tidak berbicara, hanya diam. Jantungku langsung melorot ke kakiku 💥. Dadaku sesak, mataku berkunang-kunang, aku langsung pusing dan merinding. Saat aku melihatnya, ada sesuatu yang menutup telingaku. Aku terdiam karena ketakutan untuk sekitar 10-15 detik, lalu lari. Aku langsung lari menghampiri orangtuaku dan menceritakan apa yang aku lihat tadi. Aku tidak begitu yakin mereka memercayaiku, tapi untngnya mereka berhasil menenangkanku 😌. Setelah hari itu, aku tidak melihatnya lagi di rumah nenekku.

Setelah lebaran sudah selesai, kami pulang lagi dan memulai sekolah (pada saat itu aku belum menjadi homeschooler). Di sekolah, ketika istirahat, aku ingin pergi ke toilet. Dengan santainya aku memasuki salah satu bilik di toilet itu, lalu mengunci pintunya. Setelah selesai, aku pergi ke wastafel untuk mencuci tanganku. Saat aku sedang menyabuni tanganku, aku melihatnya untuk ketiga kalinya. Dia berdiri sambil bersender di tembok dan hanya melihatku. Aku menghindari tatapan mata. Aku langsung cepat-cepat membilas tanganku, lalu berlari keluat toilet. Aku tidak menangis saat itu, karena aku sedang berada di sekolah dan aku tidak mau dibilang orang aneh. 😝

Aku lalu memanggilnya "Mbak Pramugari" karena menurutku gayanya seperti pramugari. Sebenarnya akhir-akhir ini, aku mulai mendapat bayangan bahwa dia meninggal karena pesawat jatuh. Tapi jujur, aku masih belum yakin. Jadi bisa aku bilang kalau Mbak Pramugari ini masih menjadi misteri di hidupku.

Setelah hari itu, sepertinya dia sadar bahwa aku ketakutan atau bagaimana.Tetapi aku tidak pernah melihatnya lagi sampai hari ini. Mudah-mudahan Mbak Pramugari sudah tenang disana. Amin.

Ini adalah cerita pertamaku berinteraksi bersama "mereka". 
Terima kasih sudah membaca blogku!
Minuit 👊









  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan/Minuman

Untuk tantangan ke-8, regu kami diberi tugas untuk mencari informasi tentang pertolongan pertama pada keracunan makanan/minuman. Pertamanya aku bingung mau bikin apa ya? Dan tidak tau akan menuliskan apa saja di tugas kali ini. Tapi setelah berunding bersama teman-teman seregu, kami membagi tugas, dan dalam waktu yang sangat singkat, tugas kami terkumpul semua. Setelah bingung-bingung mau buat apa, akhirnya aku memutuskan untuk membuat infografis yang simpel tapi jelas. Inilah infografisku, yang aku buat dalam 1 jam menggunakan aplikasi dari hp. Wah perjuangannya amat sangat lah pokoknya..

Kemping Ceria H2 - HARI YANG MENYENANGKAN

"SAHUUUUR SAHUUUUR!!!" "Duh yaampun, perasaan baru aja tidur!" pikirku pagi itu saat dibangunkan oleh salah satu teman laki-laki. Aku duduk, mengumpulkan nyawa, lalu teriak membangunkan teman-teman satu tendaku. "YAAAK SELAMAT PAGIIIIII!! YOK BANGUN YOK!!" yang dijawab dengan tendangan dari Adinda. Teman-teman satu tenda ku tidak ada yang bangun. Hanya Anja yang sudah duduk sambil mengucek-ucek matanya. Aku menepuk kakinya Michelle, Agla, dan kemudian Adinda. Tapi hanya dijawab dengan "HmmmMmmMMm" dari mereka. Tak lama kemudian, Khansa mendorong-dorong pintu tenda kami, berniat untuk membangunkan. Aku memang sudah tidak sabar keluar tenda dan melihat indahnya pagi hari disana. Berhubung yang lainnya masih belum termotivasi untuk bangun, aku keluar sendiri. Betul-betul indah pagi itu! Sebenernya sih masih gelap, tapi udaranya yang sejuk membuatku melupakan tugas-tugas! "AKHIRNYA AKU BISA JOGED!" Diluar, aku bertemu Tata, Katya, dan

Tantangan Mini Exploration (Observe Them All 2)

#tantangan2 jilid 2 #observethemall Aku memilih ibu penjual soto untuk aku wawancarai karena aku sudah berlangganan di soto itu dari aku masih kecil sekali. Soto yang ibu itu buat sangat enak, kuahnya bening berwarna kuning, gurihnya pas, dan setiap kali kesana, pasti tidak pernah bosan. Ibu penjualnya sangat ramah, jadi sering mengobrol bersama aku, mama, dan juga papa. Warungnya yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Dulu warungnya sangat sempit, dan sekarang sudah diperlebar. Tapi ada yang tidak berubah, yaitu dari dulu sampai sekarang, ibu penjual soto selalu memanggil namaku “Lastri” padahal namaku “Ratri”. Dari aku berumur 3 tahun, sampai aku berumur 13 tahun, tetap saja ibu penjual soto memanggil aku “Lastri”. Malam sebelum aku mewawancarai ibu penjual soto, aku membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu supaya aku tidak canggung di depan ibu penjual soto. Isinya antara lain: 1.        Ibu namanya siapa? 2.        Sudah berapa lama berjualan soto? 3.        K