Langsung ke konten utama

Day 1: Petualangan Baru yang Seru!


"nit nit nit nit" bunyi alarm memenuhi kamarku. Ternyata aku berhasil bangun jam 04.00! Aku bangga dengan diriku. Setelah mengumpulkan nyawaku kurang lebih 30 menit, akhirnya aku beranjak dari tempat tidur untuk menyiapkan diriku yang harus berangkat menjadi anak pulo untuk 5 hari. Pagi itu aku sudah tidak sabar untuk berangkat, jadi aku bergegas menyelesaikan semua kegiatan yang kulakukan.

Akhirnya aku bisa terlepas dari rumah jam 5.00 dan memulai perjalananku ke Pelabuhan Sunda Kelapa. 1 jam dan 30 menit perjalanan aku habiskan dengan tidur lagi, yey. Tidak sadar, aku bangun dan langsung melihat kapal-kapal yang sedang berlabuh untuk mengangkut penumpang.Di kejauhan, aku melihat Anja dan Tata yang sudah asyik membicarakan sesuatu.

"RATRIIII" teriak Anja dan Tata ketika aku turun dari mobil. Memang jadi idol itu susah ya, banyak fans-fans fanatik gituh. Dengan separuh nyawaku, aku lari dan memeluk mereka. Kami berbincang, membicarakan banyak hal. Ya banyak hal itu maksudnya K-Pop semua sih. Tak lama kemudian kami sudah banyak terkumpul. Bahan perbincangannya juga jadi tambah menarik. (Kredit Foto: Gabriel Mahendra)

Setelah semua berkumpul, kami mengumpulkan kartu identitas kami ke Kak Shanty supaya kami terdaftar di list penumpang Kapal Sabuk Nusantara 66. Jam 7.30 akhirnya kami bisa naik ke kapal, dan menaruh carrier-carrier berat kami disana. Kami memilih untuk menaruh barang-barang kami di lantai bawah karena disana ada banyak kasur, jadi kami bisa beristirahat.

Kami ditugaskan untuk mewawancarai penumpang yang menaiki kapal yang sama dengan kami. Buatku, itu agak menakutkan karena aku sebenarnya adalah anak yang pemalu dan tidak percaya diri. Tapi kalian harus percaya bahwa wawancaraku berjalan dengan lancar. Aku mewawancarai seorang ibu yang memiliki 2 anak yang masih duduk dibangku SD. Ia sedang dalam perjalanannya menuju Pulau Pramuka untuk mengunjungi ibunya yang tinggal disana. Ibu itu bernama Ibu Irma. Bu Irma ini sangat prihatin dengan harga gorengan di pulau. Katanya, di Jawa Tengah, dengan Rp 2.000,00 sudah bisa mendapatkan 3 butir gorengan. Sementara kalau di pulau, dengan Rp 2.000,00 hanya bisa mendapatkan 1 butir gorengan.

Perbincangan kami sebetulnya sangat tidak penting, saya tanyakan hal A, beliau malah susah-susah menjelaskan hal B. Ya begitulah hidup ini, kata Kak Opal, semuanya harus kita lihat dari sisi positifnya. Jadi menurut saya, Bu Irma terlalu bersemangat untuk pergi ke Pulau Pramuka, yang menyebabkan tidak begitu fokus dalam wawancara. Tapi selain itu, Bu Irma adalah seseorang yang sangat lucu dan retjeh. Ini yang membuat obrolan kita jadi cair dan penuh dengan candaan.

Akhirnya pada pukul 09.30, kami sampai di Pulau Untung Jawa!!! Kami berjalan kurang lebih 15 menit menuju PKBM untuk istirahat sejenak. Disana, aku malah diajak untuk menjalani ujian paket B di PKBM yang terletak di Pulau Untung Jawa. Kalau dipikir-pikir, asyik juga sih sebenernya. Tapi jauhnyaaaa ga nahan euy.

Setelah mengabadikan moment, dan berbincang sebentar, kami melanjutkan perjalanan kami dengan carrier yang berat, menuju MESS BKSDA untuk menginap disana. Di perjalanan, kami melihat banyak tanaman bakau dan pohon-pohon lain juga tumbuh rimbun, yang membuat kami terlindung dari panasnya sinar matahari. Bau laut juga membuat perjalanan kami tidak begitu lelah. Boong deng, capek banget sebenernya.

Setelah 30 menit berjalan dengan carrier berat, kami akhirnya sampai di tempat penginapan kami!! Awalnya aku mengira, kami bakal menginap di penginapan tua yang sudah lama tidak dihuni. Tapi ternyata oh ternyata, penginapan kami yang kami tempati sangat nyaman, ada AC nya pula!!! Jadi kepingin nginep disini 5 hari, sampe pulang ke Jakarta. Sesampainya disana, kami semua langsung ambruk di latar penginapan. Aku malah mengira kakiku sudah tidak tersambung dengan badanku lagi. Perutku juga sudah mulai memberi gejala-gejala maag, dan aku baru ingat aku sarapannya sedikit sekali. Untung saja aku membawa biskuit Regal, jadi bisa mengganjal perut.

Dengan kekuatan sabar kami, akhirnya pintu kamar dibuka! Kami langsung bergegas masuk dan langsung merapihkan carrier kami. Pembagian kamarnya sesuai regu. Jadi aku sekamar dengan Trisha, Ceca, Anja, dan Andini. Dan kami ditemani oleh mentor kece kami, Kak Lalaaaa!!!

Tak lama setelah kami masuk kamar, Tata mengajak kami untuk membeli Es Kelapa di sebelah penginapan. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengambil dompet dan mengajak teman-teman sekelompokku untuk membeli es kelapa bersama. Karena yang akan makan 1 kelompok, jadi kami membeli 2 kelapa untuk bareng-bareng. Dan ternyata, tidak cuman gorengan yang mahal di pulau, tapi kelapa juga mahal! Kami hanya membeli 2 batok kelapa, tapi harus membayar Rp 40.000,00.

Kami menyelesaikan es kelapa kami dengan sangat cepat, lalu kami dipanggil untuk membereskan tas dan bersiap-siap untuk makan siang. Untuk makan siang, kami mendapatkan cumi goreng tepung, ikan goreng, sayur asem, dan berbagai sambal. Melihat Kak Ali makan, seperti seolah-olah kami sedang memakan daging steak medium-rare yang empuk dan juicy, yang ditengah dagingnya berwarna pink dan sangat menggiurkan. Benar-benar Kak Ali membuat imajinasi kami menjadi liar. Makan siang kami cukup menarik, karena kami ditemani kucing-kucing yang mengemis makanan kami.

Pada pukul 02.30 siang, kami bergegas ke Pulau Rambut untuk pengamatan sore, dengan ojek kapal yang parkir di Pulau Untung Jawa. Sesampainya disana, mataku langsung tertarik dengan sebuah tembok yang memberi informasi tentang beberapa spesies hewan yang dapat kami temui di Pulau Rambut. Ada banyak sekali spesies burung laut yang tempat tinggalnya disitu. Sayang sekali aku tidak membawa kamera saat eksplorasi karena aku sudah membawa banyak sekali barang dan sudah sangat kerepotan. Sebenernya sih kalo niat, bisa aja bawa si termos sama 60D, tapi mental dah lelah jadi skip deh (walaupun akhirnya menyesal).

Setelah semua regu berkumpul, kami dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1, berisi Regu De Dublob dan Regu Anjing Laut. Aku cukup senang dengan kelompokku, karena ada Fattah dan Alev, mereka bisa jadi mutbuster pribadiku. Dan Kelompok 2 berisi Regu Putri Do-Young dan Regu Garam Laut. Kelompok 1 dan 2 akan berpisah ditengah jalan.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah menara yang tingginya 20 meter. Kami bisa naik ke menara itu dan melihat burung-burung yang sedang berterbangan dengan sangat dekat. Dan disaat ini, ingin rasanya aku menangis karena indah banget!!! Benar-benar aku sangat membenci diriku yang tidak membawa kamera berhargaku itu! Kami melihat Cangak Abu, Cangak Merah, Kepodang, Pergam Laut, Kuntul Besar, Pecuk Padi Hitam, Burung Kacer (Kucica Kampung), dan sekelompok Roko-Roko.

Lalu, tempat kedua, adalah bird hiding. Jadi bird hiding itu seperti pondok yang bagian depannya bolong, jadi bisa untuk tempat mengamati burung. Dan didepan tempat bird hiding, kami dapat melihat banyak sekali Cangak Abu dan Kuntul Sedang yang berterbangan kesana-sini. Kami menghabiskan waktu yang sangat lama disini, sampai Alevko dan Ceca ketiduran. Aku tidak bisa berhenti mengagumi burung-burung yang dengan anggun mengepakkan sayapnya didekatku.

Dalam perjalanan balik ke titik kumpul, kami harus melewati tumbuhan yang berduri. Kalau hanya sedikit sih, tidak apa-apa. Tapi ini? Sepanjang perjalanan balik kami harus melewatinya. Dengan bersusah payah kami berusaha untuk menerobosnya. Dan sebenernya tumbuhan ini memiliki buah. Buahnya kecil berwarna merah. Aku dan Alev memutuskan untuk mencobanya. Karena kami diberitahu bahwa buah ini yang biasa dimakan oleh burung-burung pemakan biji-bijian. Jadi seharusnya tidak berbahaya untuk kami. Tapi ternyata saat kami memakannya, rasanya nggak enak! Pahit dan meninggalkan rasa yang aneh di lidah. Aku sungguh menyesal karena telah memakannya.

Sore itu, kami selesaikan pengamatan sore kita didekat pantai. Kami main sebentar dengan air, lalu kami bergegas balik ke Pulau Untung Jawa. Tiba disana, kami langsung istirahat dan membereskan tas kami masing-masing. Tak lama setelah kami tiba di penginapan, kami diberitahu bahwa makan malam sudah siap! Kami langsung cepat-cepat ke warung makan yang telah menyiapkan makan malam kami.

Fyuh, hari yang panjang dan menyenangkan. Untuk mengingat apa yang kami lakukan sepanjang hari, malam itu kami tutup dengan refleksi yang kami lakukan bersama kakak-kakak mentor kesayangan. Dan kami siap untuk petualangan berikutnya!

Kredit Foto: Kak Ali/TeamPixel.Id


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan/Minuman

Untuk tantangan ke-8, regu kami diberi tugas untuk mencari informasi tentang pertolongan pertama pada keracunan makanan/minuman. Pertamanya aku bingung mau bikin apa ya? Dan tidak tau akan menuliskan apa saja di tugas kali ini. Tapi setelah berunding bersama teman-teman seregu, kami membagi tugas, dan dalam waktu yang sangat singkat, tugas kami terkumpul semua. Setelah bingung-bingung mau buat apa, akhirnya aku memutuskan untuk membuat infografis yang simpel tapi jelas. Inilah infografisku, yang aku buat dalam 1 jam menggunakan aplikasi dari hp. Wah perjuangannya amat sangat lah pokoknya..

Kemping Ceria H2 - HARI YANG MENYENANGKAN

"SAHUUUUR SAHUUUUR!!!" "Duh yaampun, perasaan baru aja tidur!" pikirku pagi itu saat dibangunkan oleh salah satu teman laki-laki. Aku duduk, mengumpulkan nyawa, lalu teriak membangunkan teman-teman satu tendaku. "YAAAK SELAMAT PAGIIIIII!! YOK BANGUN YOK!!" yang dijawab dengan tendangan dari Adinda. Teman-teman satu tenda ku tidak ada yang bangun. Hanya Anja yang sudah duduk sambil mengucek-ucek matanya. Aku menepuk kakinya Michelle, Agla, dan kemudian Adinda. Tapi hanya dijawab dengan "HmmmMmmMMm" dari mereka. Tak lama kemudian, Khansa mendorong-dorong pintu tenda kami, berniat untuk membangunkan. Aku memang sudah tidak sabar keluar tenda dan melihat indahnya pagi hari disana. Berhubung yang lainnya masih belum termotivasi untuk bangun, aku keluar sendiri. Betul-betul indah pagi itu! Sebenernya sih masih gelap, tapi udaranya yang sejuk membuatku melupakan tugas-tugas! "AKHIRNYA AKU BISA JOGED!" Diluar, aku bertemu Tata, Katya, dan

Tantangan Mini Exploration (Observe Them All 2)

#tantangan2 jilid 2 #observethemall Aku memilih ibu penjual soto untuk aku wawancarai karena aku sudah berlangganan di soto itu dari aku masih kecil sekali. Soto yang ibu itu buat sangat enak, kuahnya bening berwarna kuning, gurihnya pas, dan setiap kali kesana, pasti tidak pernah bosan. Ibu penjualnya sangat ramah, jadi sering mengobrol bersama aku, mama, dan juga papa. Warungnya yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Dulu warungnya sangat sempit, dan sekarang sudah diperlebar. Tapi ada yang tidak berubah, yaitu dari dulu sampai sekarang, ibu penjual soto selalu memanggil namaku “Lastri” padahal namaku “Ratri”. Dari aku berumur 3 tahun, sampai aku berumur 13 tahun, tetap saja ibu penjual soto memanggil aku “Lastri”. Malam sebelum aku mewawancarai ibu penjual soto, aku membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu supaya aku tidak canggung di depan ibu penjual soto. Isinya antara lain: 1.        Ibu namanya siapa? 2.        Sudah berapa lama berjualan soto? 3.        K