Langsung ke konten utama

Kemping Ceria Pramuka H1

"Eh tadi senter udah kan pah? Duh batrenya kayaknya sih udah aku masukin. AAAAK udah lengkap semua belom yaaaa????"

Teriakan-teriakan di pagi itu menjadi alarm untuk tetangga-tetanggaku. Duh, aku jadi merasa bersalah. Pagi itu aku sangat khawatir karena takut ada barangku yang tertinggal. Tapi papa selalu menenangkanku dan bilang, "udah dicek belum listnya? udah lengkap semua kan? yaudah." Tapi tetap saja aku masih gelisah, heheheh.

Akhirnya setelah semua lengkap, kami berangkat pada jam 07.56, dari rumah. Tapi di tengah perjalanan, papa mengingatkan lagi, dan ternyata aku lupa memasukkan tongkat pramuka ku kedalam mobil!!! Papa langsung banting stir, dan ngebut untuk sampai kerumah lagi. aku turun mobil, memanjat pagar, dan langsung mengambil tongkat pramuka sambil lari secepat mungkin, alhasil aku sempat terjatuh. Haduh, memang aku adalah anak yang sangat teledor.

Setengah jam kemudian, akhirnya aku sampai di titik kumpul. Semuanya sudah berkumpul dan sudah berbincang-bincang. Truk trontonnya juga sudah parkir disitu, siap kami naiki. Kak Opal memanggilku dari atas truk tronton sambil melambai-lambaikan tangannya. Ternyata Kak Opal ingin membantu memasukkan tasku kedalam truk. Tanpa basa basi, aku menyerahkan tasku yang berat itu ke Kak Opal.


"Siap gerak!"
Suara itu terdengar dari Kak Andit yang sedang memimpin barisan. Sebelum berangkat, kami diharapkan berbaris terlebih dahulu untuk mendapatkan sedikit "cerita dan persiapan" dari Kak Andit. Dan pada jam 9, kami akhirnya siap berangkaaattt!!!

Di perjalanan, awalnya sangaat sepi. semuanya terdiam, paling cuman sesekali ada yang tertawa kecil. Kemudian dari ujung truk, ada yang mulai menyanyi. Walaupun suram, aku dan teman-teman perempuan ikut menyanyikan lagu itu ahahha. Setelah lagu suram 1 selesai, kami menyanyikan lagu suram lainnya. Sudah banyak lagu yang kami nyanyikan, tapi teman-teman peremuan tidak tahan untuk menyanyikan lagu K-Pop. Alhasil, kami menyanyikan lagu korea, dan ujung truk lama-lama mulai hening.

Perjalanan kami terasa lama karena kami sudah tidak sabar bertemu dengan teman-teman dari gugus depan lain. Walaupun biasanya aku takut untuk bersosialisasi, untuk saat ini, yang kurasakan malah ketidaksabaran untuk bersosialisasi dengan teman baru! Sampai gregetan gomana geetoh.


"Lho sekolah?!"
Truk kami membawa kami ke parkiran sekolah, yang membuat kami terkejut. Karena kami kira kemping ini akan dilaksanakan di sekolah. Ternyata oh ternyata, sekolah ini hanya untuk tempat parkir, fyuh. Camping Ground yang disediakan untuk kami ada di atas. Jadi untuk mencapainya, kami harus jalan sekitar 200 meter menanjak. Untungnya pagi itu aku sangat bersemangat jadi tidak merasa lelah membawa tas 50liter ku itu.

Saat kita memasuki gerbang untuk ke camping ground, yang kita lihat hanyalah kakak-kakak pembina saja. "Lho yang lain mana?" tanyaku kepada teman-teman, "belum dateng kali" itu yang selalu dikatakan mereka. Soalnya aku tanya terus menerus.

Nah untuk menunggu teman-teman yang lain, akhirnya kita membangun tenda terlebih dahulu. Tenda kami tidak begitu susah dibangun, jadi hanya mengambil beberapa menit dari waktu kami. Setelah tenda semua sudah dibangun, teman-teman yang laki-laki diharapkan untuk sholat jumat, dan yang perempuan diperbolehkan makan siang.


"Yes! Teman baru!"
Kami makan cukup lama, dan tetap saja, belum ada anak pramuka lain yang kulihat. Akhirnya anak-anak Oase bermain benteng untuk membunuh waktu. Permainan benteng berlangsung dengan sangaaat lama. Kami sangat menikmati bermain benteng.

Saat bermain benteng, kami melihat ada anak-anak perempuan memakai seragam pramuka. Wah kami langsung sangat semangat. Dengan sangat lugunya, aku melambaikan tanganku dan teriak "Halooo". Mereka sempat terlihat takut, maka itu aku langsung diam dan berusaha bersembunyi dibalik Katya, karena malu.

Mereka membangun tenda, sementara kami masih bersemangat bermain bentang, sampai akhirnya Kak Irwan, salah satu pembinda terketjeh kami, meniupkan peluit yang mengartikan kami harus kumpul. Ternyata, kami berkumpul untuk melakukan ice breaking. Saat itu kami memainkan banyaak sekali permainan-permainan lucu nan unik.

"Aduh sorry, tadi kamu namanya siapa?" tanyaku yang sudah keberapa kalinya kepada salah satu teman di reguku yang barusan dibagi. "Syeza" katanya dengan datar seperti sudah bosan menjawab pertanyaanku itu, yang membuatku menjawab 'oh iya, maaf' unuk keseratus kalinya mungkin. Kami disuruh untuk memilih siapa yang memiliki wajah paling unik, dan yang terpilih adalah aku, yeay. Ya, karena memang wajahku paling absurd dan tidak jelas. Kami yang dipilih sebagai "Orang Berwajah Unik" diperkenankan untuk maju, dan ternyata kami yang menjadi ketua regu!


"Ihiy ulaaar!"
Disana, kami diberi penjelasan tentang ular. Kak Irwan, ya kakak yang tadi memimpin ice breaking, menjelaskan tentang jenis-jenis ular yang ada di Indonesia. Ada beberapa ular yang sudah aku kenal sebelumnya, seperti; Sanca Kembang, King Kobra, Kobra, dan Viper, lainnya aku tidak ada yang tau. Nah, aku juga mendapatkan penjelasan tentang apa yang harus kita lakukan ketika kita digigit atau yang lebih tepatnya terkena bisa ular.

Yang pertama harus kita lakukan adalah STOP:
S: Silence
Kita harus diam, tenangkan diri.
T: Think
Setelah tenang, kita dapat berpikir dengan jelas. Singkirkan pikiran-pikiran negatif.
O: Observase
Ketika kita sudah bisa tenang, dan berpikir dengan jelas, kita bisa amati sekitar kita, jalan mana yang paling aman untuk dilewati.
P: Planning
Setelah mengamati sekitar, kita baru bisa merencanakan bagaimana kita mau melarikan diri dari tempat kita diserang ular.


"LOTUS LOTUS LOTUS LOTUS PROKPROKPROKPROKPROK"
Malam itu adalah malam kesukaanku. Kami menyalakan api unggun, dan menyanyikan yel-yel regu kami masing-masing. Nah malam itu, kami diharapkan untuk mengajukan salah satu dari anak-anak oase untuk menjadi perwakilan yang akan dipasangkan kacu untuk menandakan bahwa Oase officially mengikuti kemping ceria ini. Kami semua langsung menunjuk Kaysan untuk maju, karena sepertinya dia yang paling tua dari antara kami semua, weheheh.

"Ayo lotus! Maju!" kata salah satu kakak pembina disitu. Aku sebagai ketua sudah didorong-dorong oleh teman-temanku yang lain. Aku benar-benar deg-degan sekali. Kami akhirnya berada didepan, dan sudah dilihat teman-teman. Dengan percaya diri, aku memimpin yel-yel dengan teriak "LOTUS LOTUS LOTUS LOTUS" dan disambung dengan tepukkan reguku yang sudah ada beatnya. Aku cukup senang dengan yel-yel kita, walaupun ya memang abrakadabra.

Setelah semua menampilkan yel-yel, pembukaan kemping ceria malam itu sudah selesai. Kami masih diperbolehkan untuk main didekat api unggun. Aku mengobrol cukup lama dengan teman-temanku, dan memang malam itu sangat menghiburku. Tapi sayangnya, kami sudah disuruh untuk masuk tenda pada jam 9.45. Akhirnya tim tendaku masuk semua ke tenda. Tidak, kami tidak tidur, tentu saja tidak! Kami mengobrol, sampai sekitar jam 11an. Kami membicarakan banyaaaak sekali hal, dari yang horror, sampai yang berurusan dengan kehidupan remaja~ Kami mungkin sudah ngantuk, tapi masih ingin mengobrol dan menceritakan hal-hal aneh lainnya. Tapi sayang sekali besok kami harus sudah bangun jam 4. Jadi mau tidak mau, kami menghentikan late nite storry time nya disitu.


"WOY WOY WOY"
Aku bangun, dan mengecek jam tanganku yang masih menunjukkan jam 3. Tenda kami bergoyang, wah, anak-anak tenda sebelah sangat menyebalkan! Mereka terbangun jam segini, dan mengganggu kami! "Tidur woi!" teriakku kepada mereka. "Eh bangun?" kata Khansa yang berada didepan tendaku. Dia menyuruh kita untuk keluar, tapi aku menyuruh teman-teman yang satu tenda denganku untuk tetap didalam dan tidur lagi. Lalu Michelle kebelet ke toilet, dan akhirnya mau tidak mau kami keluar bersama Kak Putri untuk ke toilet.

Toiletnya cukup menyeramkan, ya. Nah setelah kami ke toilet,kami sangat diharapkan untuk tidur karena katanya besok, kami akan bangun pagi dan melakukan senam pagi. Akhirnya, tenda sebelah sudah mulai kalem, dan kami bisa lanjut tidur dengan damai.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan/Minuman

Untuk tantangan ke-8, regu kami diberi tugas untuk mencari informasi tentang pertolongan pertama pada keracunan makanan/minuman. Pertamanya aku bingung mau bikin apa ya? Dan tidak tau akan menuliskan apa saja di tugas kali ini. Tapi setelah berunding bersama teman-teman seregu, kami membagi tugas, dan dalam waktu yang sangat singkat, tugas kami terkumpul semua. Setelah bingung-bingung mau buat apa, akhirnya aku memutuskan untuk membuat infografis yang simpel tapi jelas. Inilah infografisku, yang aku buat dalam 1 jam menggunakan aplikasi dari hp. Wah perjuangannya amat sangat lah pokoknya..

Kemping Ceria H2 - HARI YANG MENYENANGKAN

"SAHUUUUR SAHUUUUR!!!" "Duh yaampun, perasaan baru aja tidur!" pikirku pagi itu saat dibangunkan oleh salah satu teman laki-laki. Aku duduk, mengumpulkan nyawa, lalu teriak membangunkan teman-teman satu tendaku. "YAAAK SELAMAT PAGIIIIII!! YOK BANGUN YOK!!" yang dijawab dengan tendangan dari Adinda. Teman-teman satu tenda ku tidak ada yang bangun. Hanya Anja yang sudah duduk sambil mengucek-ucek matanya. Aku menepuk kakinya Michelle, Agla, dan kemudian Adinda. Tapi hanya dijawab dengan "HmmmMmmMMm" dari mereka. Tak lama kemudian, Khansa mendorong-dorong pintu tenda kami, berniat untuk membangunkan. Aku memang sudah tidak sabar keluar tenda dan melihat indahnya pagi hari disana. Berhubung yang lainnya masih belum termotivasi untuk bangun, aku keluar sendiri. Betul-betul indah pagi itu! Sebenernya sih masih gelap, tapi udaranya yang sejuk membuatku melupakan tugas-tugas! "AKHIRNYA AKU BISA JOGED!" Diluar, aku bertemu Tata, Katya, dan

Hasil Output & Pendalaman Output

Dokumenter Videographer & Script Writer: Ratri Topik: Kehidupan Sebuah Keluarga Di Pulau Harapan Hasil Riset: Pulau Harapan memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.205 jiwa atau 427 KK dan terdiri dari 3 RW. Penduduk Pulau Harapan sebagian besar merupakan pendatang, bukan penduduk asli pulau yang berasal dari berbagai macam suku yakni: Bugis, Mandar, dan Jawa. Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah sebagai nelayan tangkap dan budidaya. Sarana dan prasarana yang  tersedia adalah kantor lurah dan rumah dinas, satu unit puskesmas, sarana peribadatan berupa masjid. Sebagian jalan di pulau tersebut menggunakan paving blok, dengan lebar kurang lebih 1 meter. Untuk mengelilingi pulau, dibutuhkan waktu 10-20 menit melalui jalan tersebut. Pulau ini juga memiliki dermaga untuk kapal berlabuh yang berada di sisi timur pulau. Rencana Output: Membuat sebuah video dokumenter berdurasi 6 - 8 menit tentang sebuah keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak yang tinggal d